Masyarakat Perkotaan
Masyarakat adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Kata "masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas.
Masyarakat perkotaan merupakan masyarakat urban dari berbagai asal/desa yang bersifat heterogen dan majemuk karen terdiri dari berbagai jenis pekerjaan/keahlian dan datang dari berbagai ras, etnis, dan agama. Masyarakat perkotaan dapat disebut juga sebagai masyarakat multikultural atau masyarakat majemuk karena masyarakat kota berasal dari berbagai macam latar belakang.
Dalam masyarakat perkotaan biasanya memiliki ciri umum seperti rasa solidaritas yang mulai memudar karena solidaritas masyarakat perkotaan berorientasi pada kepentingan tertentu. Kurangnya kegiatan agama dan banyaknya kegiatan yang lebih mendunia. Sistem nilai perkotaan lebih berorientasi terhadap pendidikan dan ekonomi ketimbang nilai agama serta moral. Lapisan sosial dalam masyarakat perkotaan bertumpu pada kekayaan dan pendidikan. Kesenjangan sosial diperkotaan relatif besar. Namun dalam perkotaan, masyrakat lebih mudah untuk melakukan mobilitas.
Mata pencaharian di kota beragam dan untuk bekerja harus memiliki spesialisasi dalam suatu bidang karena setiap tempat kerja yang ada pada kota membutuhkan tenaga ahli yang profesional. Oleh karena itu pendidikan dan spesialisasi sangat penting di perkotaan.
Masyarakat Pedesaan
Masyarakat pedesaan sangat berbanding jauh dengan masyarakat perkotaan masyarakat desa selalu memiliki ciri-ciri dalam hidup bermasyarakat, yang biasa nampak dalam perilaku keseharian mereka. Masyarakat pedesaan mempunyai hubungan yang lebih erat dan lebih mendalam ketimbang hubungan mereka dengan warga masyarakat pedesaan lainnya. Sistem kehidupan biasanya berkelompok atas dasar sistem kekeluargaan (Soekanto, 1994).
Cara beadaptasi mereka sangat sederhana, dengan menjunjung tinggi sikap kekeluargaan dan gotong royong antara sesama, serta yang paling menarik adalah sikap sopan santun yang kerap digunakan masyarakat pedesaan. Berbeda dengan karakteristik masyarakat perkotaan, masyarakat pedesaan lebih mengutamakan kenyamanan bersama dibanding kenyamanan pribadi atau individu. Masyarakat perkotaan sering disebut sebagai Urban Community.
Masyarakat adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Kata "masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas.
Masyarakat perkotaan merupakan masyarakat urban dari berbagai asal/desa yang bersifat heterogen dan majemuk karen terdiri dari berbagai jenis pekerjaan/keahlian dan datang dari berbagai ras, etnis, dan agama. Masyarakat perkotaan dapat disebut juga sebagai masyarakat multikultural atau masyarakat majemuk karena masyarakat kota berasal dari berbagai macam latar belakang.
Dalam masyarakat perkotaan biasanya memiliki ciri umum seperti rasa solidaritas yang mulai memudar karena solidaritas masyarakat perkotaan berorientasi pada kepentingan tertentu. Kurangnya kegiatan agama dan banyaknya kegiatan yang lebih mendunia. Sistem nilai perkotaan lebih berorientasi terhadap pendidikan dan ekonomi ketimbang nilai agama serta moral. Lapisan sosial dalam masyarakat perkotaan bertumpu pada kekayaan dan pendidikan. Kesenjangan sosial diperkotaan relatif besar. Namun dalam perkotaan, masyrakat lebih mudah untuk melakukan mobilitas.
Mata pencaharian di kota beragam dan untuk bekerja harus memiliki spesialisasi dalam suatu bidang karena setiap tempat kerja yang ada pada kota membutuhkan tenaga ahli yang profesional. Oleh karena itu pendidikan dan spesialisasi sangat penting di perkotaan.
Masyarakat Pedesaan
Masyarakat pedesaan sangat berbanding jauh dengan masyarakat perkotaan masyarakat desa selalu memiliki ciri-ciri dalam hidup bermasyarakat, yang biasa nampak dalam perilaku keseharian mereka. Masyarakat pedesaan mempunyai hubungan yang lebih erat dan lebih mendalam ketimbang hubungan mereka dengan warga masyarakat pedesaan lainnya. Sistem kehidupan biasanya berkelompok atas dasar sistem kekeluargaan (Soekanto, 1994).
Cara beadaptasi mereka sangat sederhana, dengan menjunjung tinggi sikap kekeluargaan dan gotong royong antara sesama, serta yang paling menarik adalah sikap sopan santun yang kerap digunakan masyarakat pedesaan. Berbeda dengan karakteristik masyarakat perkotaan, masyarakat pedesaan lebih mengutamakan kenyamanan bersama dibanding kenyamanan pribadi atau individu. Masyarakat perkotaan sering disebut sebagai Urban Community.
Adapun yang menjadi ciri masyarakat desa antara lain :
- Didalam masyarakat pedesaan di antara warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di luar batas wilayahnya.
- Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan.
- Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian.
Masyarakat pedesaan dan perkotaan
bukanlah dua komunitas yang terpisah sama sekali satu sama lain. Bahkan
dalam keadaan yang wajar diantara keduanya terdapat hubungan yang erat.
Bersifat ketergantungan, karena diantara mereka saling membutuhkan.
Kota tergantung pada dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan bahan
pangan seperti beras sayur mayur , daging dan ikan. Desa juga merupakan
sumber tenaga kasar bagi bagi jenis jenis pekerjaan tertentu dikota.
Misalnya saja buruh bangunan dalam proyek proyek perumahan.
Dengan adanya hubungan Masyarakat Desa dan Kota yang saling ketergantungan dan saling membutuhkan tersebut maka timbulah masalah baru yakni Urbanisasi yaitu suatu proses berpindahnya penduduk dari desa ke kota atau dapat pula dikatakan bahwa urbanisasi merupakan proses terjadinya masyarakat perkotaan.
---
DAFTAR PUSTAKA
No comments:
Post a Comment